facebook saya

My Great Web page

Jumat, 23 Desember 2011

Senin, 12 Desember 2011

BimBingan nulis mbak @AlberthieneE #1


1. Karya pertama adalah proyek perdana pembuktikan diri bhw kita 'bisa nulis'. Dan itu menciptakan ketegangan tersendiri. #mandegnulis


2. Karya pertama bisa dibilang pengalaman pertama pencarian bentuk. Oleh karenanya srg kita dibuat gamang dgn bnyk role models. #mandegnulis


3. Kita waswas dgn respon publik, krn belum ada pengalaman sama sekali ttg gimana rasanya karya kita dikonsumsi banyak orang. #mandegnulis


4. Jari, otak, rasa kita terlalu hati-hati menyusun kata,krn di dlm setiap kalimat yg kita buat ada kecemasan apakah itu benar. #mandegnulis


5. Kita terlalu muluk membayangkan proyek menulis, sehingga merasa itu adlh pekerjaan dewa. Dan jemari kita tambah gemetar. #mandegnulis


6. Kita belum berpengalaman menuntaskan karya buku, sehingga kata 'selesai' tanpa sadar kita ulur terus. #mandegnulis


7. Terlalu banyak ide yang kita olah dan ingin semuanya ada di buku perdana. Kita nggak santai sama ide sendiri. #mandegnulis


8. Rasa gentar kita membuat diri tanpa sadar terus menciptakan penundaan dalam menulis. Deadline pd mental, perlu. #mandegnulis


9. Kita permisif pd diri sendiri, khususnya ttg deadline. Kita membiarkan mood menjadi bos bagi diri sendiri. #mandegnulis


10. Terlalu banyak 'pengen kayak si anu'. Mencontek gaya penulisan itu meletihkan dan meragukan diri sendiri. #mandegnulis





Biasanya, buku/novel lama selesainya karena kita nggak menemukan lagi relasi yang baik dengan ide. Alias, kita merasa basi sendiri.


Terakhir, jangan tegang waktu menulis. Jika orang tak bahagia dengan karya kita, at least kita bahagia.

Sabtu, 10 Desember 2011

surat untuk para koruptor

Iman Dan Imin
_______

Dimata Allah SWT semua manusia itu dipandang sama . Miskin , kaya, cantik, tampan,pintar, buruk rupa ,bodoh , semua sama , yang membedakan hanyalah Iman dan taqwanya ..
Iman merupakan benteng utama untuk mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar . Tetapi dewasa ini sungguh ironis , Iman dikalahkan oleh si Imin ..

Inilah penyebab dari merajalelanya korupsi di indonesia . Ketika iman sudah kuat ,eh si imin merengek-rengek minta dibelikan mobil mewah BMW kluaran terbaru , akhirnya iman goyah , dan akhirnya korupsi dilakukan demi menuruti kemauan si imin. Satu permintaan terpenuhi datang , si imin satu lagi minta uang belanja buat shopping di singapura.dan datanglah permintaan imin lainnya .. Terus dan terus menerus ...

Inilah kawan potret bangsa kita . Para pejabat kalah dengan rengekan si imin .. Yang akhirnya mereka rela menjual idealisme mereka dan melepaskan iman mereka . Sungguh ironis.

Maka dari itu saya berpesan kepada seluruh anak-anak yang ayahnya pejabat,birokrat, dan para istri pejabat,birokrat .. Janganlah merengek-rengek hanya demi sebuah materi
Hargai kerja keras mereka , walaupun sedikit asalkan itu uang halal insya Allah barokah

*)imin : analogi anak pejabat dan istrinya

Kamis, 08 Desember 2011

manajemen masalah

Manajemen masalah @bongchandra

Masalah , setiap orang pasti punya masalah . Hanya saja masalah yang di hadapi setiapa orang berbeda beda . Seperti halnya orang miskin dan orang kaya . Orang miskin : “mau makan apa kita hari ini ” ? Sedangkan orang kaya : “mau makan dimana kita ini ?”
Nah dari sini kita lihat setiap orang punya masalah . Tetapi bagaimanakah kita memanajemen masalah itu ? Bagaimana solusinya to solve this problem ?
Nah disinilah saya mengutip rumus dari @bongcandra dengan persamaan K + R = H
Yang artinya. K adalah kondisi , R adalah respon , sedangkan H adalah hasil . Nah jd semua kondisi itu kesimpulannya bagaimana kita meresponya .
Sebagai contoh seperti kisah ni :
Pada suatu hari seorang wartawan tv swasta mewawancarai para pengguna mobil di jalan sudirman jakarta.
Wartawan itu meminta pendapat salah seorang pengendara mobil . ” Bapak bagaimana pendapat anda tentang jakarta ? Si pengemudi : ” saya benci jakarta , tiap hari macet panas , memuakan “
Lalu wartawan itu bertanya pada pengemudi kedua , bagaimana. Pendapat bapak tentang jakarta ? ” So fantastic , saya cinta jakarta , di kondisi macet seperti ini saya jadi bisa mendengarkan lagu2 baru kesukaan saya yang saya beli tadi , dan saat nanti saya pulang kerumah mandi dan beristirahat semua akan terasa begitu nikmat karena kepenatan saya terlepaskan . Jadi macet ini saya jadikan semacam terapy …. Nah itulah subahanllah semua tergantung bagaimana respon kita oke guys , so solve your problem with this formula R + K = H

Sedekah 10% itu minimal

Banyak diantara kita yang mungkin tidak pernah sedekah. Namun, alhamdulillah ada banyak juga yang sedekah walau 2,5% dari pendapatannya. Sedangkan yang lebih ngetop lagi adalah sedekah 10% dari pendapatan. Terkadang kita kemudian merasa “bangga” kalau sudah sedekah 10% dari pendapatan. Misalnya gaji kita Rp. 3.000.000,- kita merasa sudah sangat hebat ketika bisa sedekah Rp. 300.000,- alias 10% dari gaji.
Pertanyaannya kemudian, kenapa ya sudah sedekah 10% dari gaji, tapi kok pendapatan segitu-gitu aja. Bahkan sedekah 10% makin lama terasa makin berat karena harga kebutuhan pada naik semua sementara gaji tetap segitu-gitunya.
Wallahu A’lam, mudah-mudahan analisa saya bener. Berdasarkan ilmu yang saya yang terbatas tentang sedekah, rumusnya sederhana aja kok. Siapa yang sedekah 1 akan dibalas 10x oleh Allah. Artinya jika kita sedekah 100.000,- maka akan dibalas Allah 1.000.000,-

Nah, bagaimana dengan kasus sedekah 10% pendapatan?

Mari kita coba hitung. Gaji 3 juta berarti 10%-nya adalah 300 ribu. Lalu kita masukkan rumus sedekah yaitu 1 dapat 10, berarti kalau sedekah 300.000 dapatnya 3.000.000,- kan? Maka harusnya kan kita punya 2.700.000 + 3.000.000 alias 5.700.000,- (berdasarkan hitung-hitungan ust. Yusuf Mansur di Matematika sedekah).
Tapi dalam pandangan saya bukan seperti itu.
Gaji 3.000.000 itu adalah rejeki dari Allah kan? Udah dibayar lunas sama Allah. Dan 3 juta ini pastilah gara-gara amal kita di masa yang lalu. Sampai sini selesai urusan balasan Allah atas amal kita masa lalu.
Masalahnya bulan depan rejeki kita berapa? Tentu tergantung amal kita saat ini kan? Kalau bulan ini kita sedekah 300.000 berarti bulan depan kita akan dapat rejeki 3.000.000 lagi. Kenapa? Kan udah bener 10x lipatnya. Kalau kita masih juga sedekah 10% alias 300.000 maka bulan depannya lagi tetap aja rejeki kita 3 juta. Diulang lagi 10% lagi masih tetap 3 juta lagi.
Nah, kalau mau meningkat, mustinya jangan 10%, tapi lebihkan sedikit, misalnya 15%. Jadi bulan ini kita sedekah 450.000,- maka insya Allah bulan depan kita akan dapat rejeki Rp. 4.500.000,- Yang sisanya ya udah itukan rejeki bulan ini, ndak usah dihitung lagi (maaf saya ustad, agak melenceng nih hehehe). Udah dapat nih 4,5 juta, sedekahin deh 15% kalau mau nambah. Kalau gak mau, ya udah 10% aja alias sama kayak bulan sebelumnya yaitu 450 ribu.
Maka kesimpulannya, kalau mau rejeki tetap begitu-begitu aja, maka sedekahin deh 10%. Tapi kalau mau nambah ya udah nambah juga dong sedekahnya. Paling ndak 15% lah. Syukur-syukur bisa 20%. Biar bulan depan rejeki kita dobel !!

Bagaimana kasus sedekah kurang dari 10%?

Ah.. masa sih seperti itu? Berarti kalau sedekah kurang dari 10% rejekinya berkurang dong? Dalam sisi jumlah mungkin tidak berkurang. Tapi dari sisi nilai bisa jadi. Nih misalnya, gaji 3 juta bulan ini cukup buat beli bensin, makan dan bayar sekolah serta cicilan. Lalu ada sisa nih 5% misalnya yaitu 150.000 kita sedekahkan.
Nah, mustinya kan bulan depan kita dapatnya cuma 1,5 juta aja. Tapi karena pegawai dan gajinya tetap kita masih dapat 3 juta kan? Kalau udah gini, berarti kita udah HUTANG sama Allah. Berapa? 1,5 juta !! Tapi Allah baik, kita cuma disuruh bayar 150ribu aja alias 10%-nya.
Karena hutang ya harus dibayar. Terserah ente mau bayar pakai sedekah atau mau bayar pakai anak sakit? Motor mogok, harga pada naik atau kemalingan? Intinya harus bayar 150.000 dan Allah gak bisa diajak negosiasi hehehe… Rasanya memang kecil kan 150.000? Biasanya kita ndak sadar. Anak sakit, berobat habis 50 ribu. Gak lama motor mogok ganti spare part 50 ribu. Eh pas ngeluarin duit, ada satu lembar 50 ribuan terbang kita ndak tahu. Pas deh 150.000 hutang kita terbayar LUNAS.
Maka ndak usah heran kalau duit gaji rasanya kok kurang aja, padahal keuangan udah diperketat, udah hidup hemat, udah melakukan pengelolaan uang yang teliti.
Saya bukanlah ahli ilmu, saya cuma share apa yang saya tahu dan saya pahami. Mudah-mudahan ada benarnya dan itu semata-mata tuntunan Allah lewat ketikan keyboard saya. Dan jika ada salahnya, itu semata-mata adalah kelemahan sisi manusiawi saya. Untuk itu saya mohon maaf dan mohon petunjuk dari anda semua.