facebook saya

My Great Web page

Kamis, 08 Desember 2011

Sedekah 10% itu minimal

Banyak diantara kita yang mungkin tidak pernah sedekah. Namun, alhamdulillah ada banyak juga yang sedekah walau 2,5% dari pendapatannya. Sedangkan yang lebih ngetop lagi adalah sedekah 10% dari pendapatan. Terkadang kita kemudian merasa “bangga” kalau sudah sedekah 10% dari pendapatan. Misalnya gaji kita Rp. 3.000.000,- kita merasa sudah sangat hebat ketika bisa sedekah Rp. 300.000,- alias 10% dari gaji.
Pertanyaannya kemudian, kenapa ya sudah sedekah 10% dari gaji, tapi kok pendapatan segitu-gitu aja. Bahkan sedekah 10% makin lama terasa makin berat karena harga kebutuhan pada naik semua sementara gaji tetap segitu-gitunya.
Wallahu A’lam, mudah-mudahan analisa saya bener. Berdasarkan ilmu yang saya yang terbatas tentang sedekah, rumusnya sederhana aja kok. Siapa yang sedekah 1 akan dibalas 10x oleh Allah. Artinya jika kita sedekah 100.000,- maka akan dibalas Allah 1.000.000,-

Nah, bagaimana dengan kasus sedekah 10% pendapatan?

Mari kita coba hitung. Gaji 3 juta berarti 10%-nya adalah 300 ribu. Lalu kita masukkan rumus sedekah yaitu 1 dapat 10, berarti kalau sedekah 300.000 dapatnya 3.000.000,- kan? Maka harusnya kan kita punya 2.700.000 + 3.000.000 alias 5.700.000,- (berdasarkan hitung-hitungan ust. Yusuf Mansur di Matematika sedekah).
Tapi dalam pandangan saya bukan seperti itu.
Gaji 3.000.000 itu adalah rejeki dari Allah kan? Udah dibayar lunas sama Allah. Dan 3 juta ini pastilah gara-gara amal kita di masa yang lalu. Sampai sini selesai urusan balasan Allah atas amal kita masa lalu.
Masalahnya bulan depan rejeki kita berapa? Tentu tergantung amal kita saat ini kan? Kalau bulan ini kita sedekah 300.000 berarti bulan depan kita akan dapat rejeki 3.000.000 lagi. Kenapa? Kan udah bener 10x lipatnya. Kalau kita masih juga sedekah 10% alias 300.000 maka bulan depannya lagi tetap aja rejeki kita 3 juta. Diulang lagi 10% lagi masih tetap 3 juta lagi.
Nah, kalau mau meningkat, mustinya jangan 10%, tapi lebihkan sedikit, misalnya 15%. Jadi bulan ini kita sedekah 450.000,- maka insya Allah bulan depan kita akan dapat rejeki Rp. 4.500.000,- Yang sisanya ya udah itukan rejeki bulan ini, ndak usah dihitung lagi (maaf saya ustad, agak melenceng nih hehehe). Udah dapat nih 4,5 juta, sedekahin deh 15% kalau mau nambah. Kalau gak mau, ya udah 10% aja alias sama kayak bulan sebelumnya yaitu 450 ribu.
Maka kesimpulannya, kalau mau rejeki tetap begitu-begitu aja, maka sedekahin deh 10%. Tapi kalau mau nambah ya udah nambah juga dong sedekahnya. Paling ndak 15% lah. Syukur-syukur bisa 20%. Biar bulan depan rejeki kita dobel !!

Bagaimana kasus sedekah kurang dari 10%?

Ah.. masa sih seperti itu? Berarti kalau sedekah kurang dari 10% rejekinya berkurang dong? Dalam sisi jumlah mungkin tidak berkurang. Tapi dari sisi nilai bisa jadi. Nih misalnya, gaji 3 juta bulan ini cukup buat beli bensin, makan dan bayar sekolah serta cicilan. Lalu ada sisa nih 5% misalnya yaitu 150.000 kita sedekahkan.
Nah, mustinya kan bulan depan kita dapatnya cuma 1,5 juta aja. Tapi karena pegawai dan gajinya tetap kita masih dapat 3 juta kan? Kalau udah gini, berarti kita udah HUTANG sama Allah. Berapa? 1,5 juta !! Tapi Allah baik, kita cuma disuruh bayar 150ribu aja alias 10%-nya.
Karena hutang ya harus dibayar. Terserah ente mau bayar pakai sedekah atau mau bayar pakai anak sakit? Motor mogok, harga pada naik atau kemalingan? Intinya harus bayar 150.000 dan Allah gak bisa diajak negosiasi hehehe… Rasanya memang kecil kan 150.000? Biasanya kita ndak sadar. Anak sakit, berobat habis 50 ribu. Gak lama motor mogok ganti spare part 50 ribu. Eh pas ngeluarin duit, ada satu lembar 50 ribuan terbang kita ndak tahu. Pas deh 150.000 hutang kita terbayar LUNAS.
Maka ndak usah heran kalau duit gaji rasanya kok kurang aja, padahal keuangan udah diperketat, udah hidup hemat, udah melakukan pengelolaan uang yang teliti.
Saya bukanlah ahli ilmu, saya cuma share apa yang saya tahu dan saya pahami. Mudah-mudahan ada benarnya dan itu semata-mata tuntunan Allah lewat ketikan keyboard saya. Dan jika ada salahnya, itu semata-mata adalah kelemahan sisi manusiawi saya. Untuk itu saya mohon maaf dan mohon petunjuk dari anda semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar